AGEN POKER
KELUARGA TAK KASAT MATA DI RUMAHKUAGEN POKER - KELUARGA TAK KASAT MATA DI RUMAHKU
Pengalaman pribadiku diganggu oleh penghuni alam sebelah di rumahku sendiri. Kejadian yang ku alami ini terjadi di bulan Ramadhan sekitar tahun 2009 lalu di sebuah desa di Cirebon. Saat itu aku sudah bekerja diluar daerah, di Kalimantan. Mendekati Hari Raya aku mengajukan cuti dan mudik ke kampung halaman ku di Cirebon.
AGEN POKER ONLINE - Seperti hari-hari biasanya, di bulan ramadhan di kampung selalu ramai dengan kegiatan di masjid-masjid atau musholla, salah satunya yaitu tadarusan setelah shalat tarawih. Aku pun mengikuti kegiatan kegiatan tersebut, sekaligus mengobati rindu dengan teman-teman yang ada di kampung, kumpul-kumpul bersama seperti waktu masih kecil.
Hampir tiap mari aku jalan keluar rumah untuk bertemu dengan teman teman, ngobrol-ngobrol, atau sekedar keliling kampung sambil menunggu waktu buka puasa yang sering disebut dengan “ngabuburit”. Menjelang maghrib pun tiba, aku pulang kerumah. membantu Bude dan Kakak sepupu menyiapkan makanan untuk berbuka puasa.
Dan saat yang dinanti oleh setiap orang yang sedang puasa pun tiba, Beduk musholla di tabuh, dan adzan pun dikumandangkan, menandakan tiba waktu berbuka puasa. Alhamdulillah, setelah seharian beraktifitas, segelas sirup jeruk dingin ku teguk, lalu melaksanakan sholat maghrib dirumah, supaya bisa cepat-cepat makan bersama.
Setelah makan bersama, sambil menunggu Isya dan Tarawih, aku biasanya ngobrol dengan Bude dan sepupu di rumah, bercerita ngalor ngidul mengobati rindu dengan keluarga. Namun dihari itu, aku sangat kelelahan akibat seharian keliling kampung bertandang ke rumah sahabat kecilku, sehingga akhirnya aku terlelap di sofa ruang tamu. Aku tertidur di kursi sofa di ruang tamu yang pada saat itu sengaja lampunya dimatikan, sedangkan diruangan sebelah adalah ruang keluarga dengan sebuah televisi, diruang keluarga itu Bude dan kakak sepupuku sedang asyik nonton sinetron khas di bulan ramadhan.
POKERV ONLINE - Sayup-sayup di ruang tamu dalam lelapnya tidurku terdengar suara adzan menandakan waktu isya telah datang, namun karena lelah, aku pun mengindahkan panggilan adzan tersebut, dalam hariku berkata “Ah, untuk malam ini aku shalat isya dan tarawihnya dirumah aja ah, sendirian, mumpung udah pewe (posisi Wenak) nih, lagi ngantuk berat”. Dan akhirnya akupun tertidur lelap di sofa ruang tamu.
Tak berapa lama saat aku tertidur, aku merasakan mimpi yang aneh dan gak enak, saat itu aku merasa ada seseorang yang memperhatikanku, dan berusaha untuk membangunkan aku dari tidur. Akibat mimpi buruk ini aku pun terbangun. Dalam posisi sadar dan tidak sadar, antara mata mengantuk, namun hendak bangun juga, aku dikejutkan oleh hal yang selama aku tinggal di rumah tersebut dari kecil sampai dengan saat ini, baru pertama kali aku menyaksikannya.
Saat itu posisi tidurku menghadap miring ke kiri dengan posisi tangan kiri ku lingkarkan kebahu kanan dan tangan kananku berada dibelakang badan, sedangkan pandanganku menuju ruang keluarga yang di ruang keluarga itu ada bude dan kedua kakak sepupu ku sedang menonton televisi. Dalam keadaan demikian, tangan kananku itu dipegang oleh sosok wanita yang dalam keadaan itu aku tidak dapat melihat bentuk wajahnya, hanya sosoknya tergambar seperti wanita paruh baya dengan rambut panjang.
Dia memegang ibu jari tangan kananku, sedangkan tangan kiriku dipegang oleh sosok anak kecil, laki-laki yang kisaran umurnya sekitar 6-8 tahunan, sedangkan dibelakang sofa terasa berdiri tegak sosok pria dewasa yang terus memperhatikan aku seperti membenciku yang sedang tidur disitu. Matanya terus memperhatikanku dengan tajam, hal yang diluar akal fikiranku, pada saat kejadian itu, sepenuhnya aku sadar, namun aku tidak dapat berbuat apa-apa, sekedar bergerak pun tidak karena kedua tanganku dipegang dan ditarik oleh sosok wanita dan anak-anak itu.
Saat itu aku tersadar telah mengalami gangguan dari makhuk halus, aku berusaha untuk melihat kearah pria besar yang terus melotot dan memperhatikan ku itu, namun ketika mataku berusaha untuk melirik kearahnya, selalu mataku tertutup, ketika ku berpaling darinya, kembali mataku terbuka. aku coba beberapa kali, selalu begitu berulang kali. Hingga aku berusaha untuk berteriak meminta tolong agar di dengar oleh bude dan sepupuku yang jaraknya dari posisiku tertidur sekitar 5 meter.
Aku berusaha untuk teriak, namun suaraku seperti hilang, berkali kali aku berusaha berteriak namun tetap tidak bisa bersuara. Sosok pria besar dibelakang ku masih terus memperhatikan aku yang dalam keadaan tak bisa bergerak dan bersuara. Dalam hati aku berfikir bagaimana untuk melepaskan pegangan wanita dan anak kecil ini. Aku berusaha melepaskan pegangan mereka, namun mereka berdua memegangku dengan sangat kuat, aku berusaha meminta tolong, namun yang keluar dari mulutku hanya ucapan “ssst.. sssst” (seperti orang yang menyuruh orang lain diam tidak ribut). Berkali kali aku memanggil dengan suara yang sedikit nyaring “hussst.. husssst”.
Merasa ada kegaduhan di sofa, Bude ku melirik kearahku yang terlihat sedang gelisah. Bude pun bertanya kepada sepupuku “Itu si Teguh kenapa? mimpi buruk kali ya?” Aku mendengar jelas bude mengatakan hal itu, aku dalam posisi yang benar-benar sadar. Seketika dalam hati aku teringat berucap istighfar “Astaghfirullah.. Astaghfirullah.. Astaghfirullah..” Lalu dengan cepat sosok wanita yang memegang ibu jari tangan kanan dan anak kecil yang memegang kelingking tangan kiri ku lenyap, begitu juga dengan sosok pria beasr di belakangku. Sontak suaraku pun kembali, dan aku langsung berteriak “ASTAGHFIRULLAH…!!!” Bude dan kedua kakak sepupuku menoleh kearahku dan bertanya, “Kenapa guh? ada apa?”.
POKER UANG ASLI - Akupun menceritakan kejadian yang aku alami kepada mereka. Sungguh ini pengalaman yang baru pertama aku alami selama aku tinggal di rumah tersebut. Hikmah dari kisah nyata yang ku alami ini adalah bahwa dunia ini dihuni juga oleh makhluk tak kasat mata, di rumahku, selain aku dan keluargaku, rupanya dihuni juga oleh keluarga yang tak tampak, namun keberadaannya dapat dirasakan oleh orang-orang yang ada disitu.
0 komentar:
Posting Komentar