AGEN POKER
Hantu Kamar Mayat RS Pirngadi Medan yang Sering MenggodaAGEN POKER - Hantu Kamar Mayat RS Pirngadi Medan yang Sering Menggoda
Selama hampir 30 tahun menjadi penjaga kamar mayat RS dr Pirngadi Medan, bukan waktu yang singkat bagi Wak Mijan. Segudang pengalaman mistis dialaminya. Seperti apa? Wak Mijan pun bercerita. Awalnya, saat pertamakali bekerja di rumah sakit milik Pemko Medan itu, ia tak tahan mencium aroma mayat yang menyengat hidung, terlebih mayat yang ditemukan membusuk.
“Pernah saya semprot minyak wangi, tapi tetap saja aroma busuknya muncul lagi,” katanya.
AGEN POKER ONLINE - Menurut pria kelahiran 24 April 1949 ini, pengalaman gaib yang pernah dialaminya merupakan bagian dari pekerjaannya, dan itu dijadikannya bumbu kehidupan.
Ia bercerita, pernah suatu kali mendengar suara orang menangis. Asalnya dari kamar mayat. Lalu ia bangkit dari tempat tidur dan keluar dari kamarnya yang terletak persis di samping kamar mayat itu. Setibanya di kamar mayat, Wak Mijan tak melihat ada orang.
POKERV ONLINE - Suara tangis itu berulang keesokan harinya. Tapi saat hendak masuk ke dalam kamar mayat itu, pintu kamar tersebut tak bisa dibuka, seperti ada yang menahannya dari dalam. “Gak tau siapa, akhirnya kami jadi dorong-dorongan,” ujarnya.
Kisah mistik lainnya, suatu malam pintu kamarnya diketuk orang dari luar. Tapi begitu dibuka, tak seorang pun yang terlihat. Bersamaan dengan itu, Wak Mijan mencium aroma bunga kantil.
Pernah suatu sore, persisnya menjelang maghrib, saat itu hujan gerimis. Seperti hari biasanya, Wak Mijan menikmati secangkir teh dan duduk santai di luar kamarnya. Sedang asyik ia melamun, tiba-tiba sesosok bayangan melintas. Sosok tersebut menyerupai pegawai kamar jenazah.
POKER UANG ASLI - Karena menganggap sosok itu pegawai kamar mayat, Wak Mijan cuek. Tak berapa lama sosok itu kembali melintas. “Saya panggil gak ngeliat, saya kejar kok malah hilang,” kenangnya yang mengaku, tak jarang televisi dan tape di ruangannya menyala sendiri. Karena seringnya mengalami keanehan, Wak Mijan pun tak lagi menganggapnya serius. “Sudah biasa,” imbuhnya singkat.
0 komentar:
Posting Komentar